Sejatinya, perdebatan mantan adalah hal yang terlampau idealis. Karena mantan dalam dunia Plato tentu berada di tataran idea. Sedangkan mantan anda, (bila punya) tentu berada di dunia yang lebih realistis, berwujud, dan konkret. Keduanya tak akan pernah menemukan benang merah, sekalipun anda—para aktipis kenangan, mendedahnya dengan sabda Michel Foucault, Slavoj Zizek, atau teori ndakik-ndakik lainnya.
Sebelum membaca tulisan ini lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita tanggalkan sejenak pakaian agama, idealisme, dan almamater kita. Agar kita bisa mewujudkan dunia realistis yang lebih ‘sama rata dan sama rasa’ dalam berpikir. Hidup Kominis, Bakar Kapatilis!
Jadi mari membincangkan hal-hal yang lebih realistis saja, Ujian Akhir Semester (UAS) misalnya. Toh sekarang diantara kita tak banyak lagi yang gemar membincangkan idealisme. Kita lebih sibuk mengganti username twitter dan merangkai serial kata-kata bijak. Kita lebih sibuk menyiapkan mini-copy-book untuk dibuka saat menjawab soal ujian. Kita lebih butuh pada nilai cum laude agar cepat lulus dengan predikat ‘sangat menjemukan’, begitu kan? Continue reading “Cara Menghadapi Ujian”